1. RILEKS
Semua orang tua ingin anaknya, bahagia, sehat, cerdas, kuat dan merasa nyaman, jadi ketika Anda mengetahui anak mempunyai masalah dengan sekolah, tetaplah rileks. Anda akan memiliki semangat jika rileks sehingga bisa berusaha untuk mencari jalan keluar terbaik.
2. CARI AKAR PENYEBAB
Luangkan waktu untuk berdialog dengan anak dengan pertanyaan terbuka dan dapatkan informasi yang berkaitan dengan sisi emosi anak. Tanyakan apa yang anak sukai di sekolah dan apa yang tidak di sukai. Tugas Anda hanya mendengarkan dengan seksama dan hindari untuk memberikan pendapat, menilai benar/salah.
3. BICARAKAN DENGAN SEKOLAH
Luangkan waktu Anda juga untuk berdialog dengan pihak sekolah untuk mencari tahu informasi langsung dari guru terkait. Sampaikan kepada anak Anda jika Anda melakukan hal ini karena guru yang mendidik anak Anda ketika dia di sekolah.
4. PAHAMI EMOSI
Berikan dorongan pada anak untuk menyampaikan perasaan terdalamnya, perasaan takut misalnya. Dan, sampaikan kalau Anda pun memahami perasaannya. Anda bisa mengulang, misalnya: “Wah pastinya hal ini sangat menakutkanmu, sayang”.
5. HINDARI MEMPERBAIKI EMOSI
Ketika anak merasa takut, hindari untuk menyampaikan bahwa anak laki-laki tidak boleh merasa takut. Ketika Anda tidak memahaminya maka anak pun sulit untuk menyampaikan perasaannya dan sulit untuk percaya pada Anda.
6. BRAINSTORMING
Ajak anak untuk urun sumbang ide sebagai cara untuk mencari solusi terbaik. Usaha ini fokus pada jumlah usulan bukan pada kualitas usulan. Ketika Anda melibatkan anak pada tahap ini anak akan lebih bertanggung jawab.
7. FOKUS PADA HAL POSITIF
Tetap yakin bahwa anak Anda memiliki kelebihan, kekuatan dan kebaikan yang bermanfaat. Fokus pada segala kebaikan dan masalah mogok sekolah ini hanya masalah sementara dan pasti ada jalan keluarnya.
8. TIGA PENYEBAB
Biasanya anak mogok sekolah karena merasa tidak nyaman dengan keadaan dalam rumah tangga, misalnya hubungan orang tua yang tidak harmonis/perceraian, kesulitan mengikuti pelajaran, cara belajar yang berbeda, masalah perilaku seperti belum mampu menghadapi guru yang keras dan menjadi korban bully.
9. PANDUAN SOLUSI
Ketika masalah karena anak sulit mengikuti pelajaran karena anak termasuk anak spesial, hubungi ahlinya atau pindah ke sekolah yang cocok. Jika korban bully sebaiknya tetap di sekolah tersebut dan berikan anak kemampuan untuk bisa tangguh. Hubungi ahlinya untuk penanganan lebih lanjut.
Dipersiapkan oleh: Hanny Muchtar Darta – Parenting Consultant, PSYCH-K Practitioner